Selasa, 03 Juni 2014

Perancangan Sistem Informasi

Perancangan Sistem Informasi


Apa itu sistem informasi?

Sistem Informasi (SI)  adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalampengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika.

Komponen SI
Komponen SI terdiri dari komputer, instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur.
SI dapat dikategorikan dalam empat bagian:
  • Sistem Informasi Manajemen
  • Sistem Pendukung Keputusan
  • Sistem Informasi Eksekutif
  • Sistem Pemrosesan Transaksi

PERANCANGAN : suatu kegiatan di dalam menciptakan suatu kondisi baru / solusi yang didasari atas evaluasi dari konsepsi yang serasi serta bentuk permasalahan atau kasus yang ada.
SISTEM : seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, mesin /alat & prosedur serta konsepsi yang dihimpun menjadi satu untuk maksud & tujuan tertentu atau bersama.
INFORMASI : data yang sudah diolah & diklasifikasikan serta di-interpretasikan yang nantinya digunakan untuk proses pengambilan keputusan.

Tahapan Perancangan Sistem
1. Perancangan Output
Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya. Analisis dan Perancangan Sistem Tipe output dapat dibedakan :
Eksternal
Tujuan output untuk informasi diluar organisasi pemakai. Contoh : faktur, check, tanda terima pembayaran, dll.
Internal
 Tujuan output untuk informasi dilingkungan organisasi pemakai. Contoh : laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan, dll.

Yang harus diperhatikan dalam perancangan output :
  • Tipe output (Eksternal, Internal)
  • Isi output (keterangan atau informasi)
  • Format output (berupa keterangan/narrative, tabel atau grafik)
  • Frekuensi (banyaknya pencetakan dalam periode tertentu)
  •  

Langkah-langkah Perancangan Output Secara Umum :
  1. Menentukan kebutuhan Output dari sistem yang baru
  2. Output yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat.
  3. Menentukan parameter dari Output (lihat yang harus diperhatikan dalam perancangan Output)


2. Perancangan Input
Tujuan dari Perancangan Input adalah :
  • Untuk mengefektifkan biaya pemasukan data
  • Untuk mencapai keakuratan yang tinggi
  • Untuk menjamin pemasukan data dapat diterima & dimengerti oleh pemakai

Proses Input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu:
  • Data capture / Penangkapan data
  • Data preparation / Penyiapan data
  • Data entry / Pemasukan data

Input yang menggunakan alat input tidak langsung mempunyai 3 tahapan utama, yaitu data capture, data preparation dan data entry. Sedangkan input yang menggunakan alat input langsung terdiri dari 2 tahapan utama, yaitu data capture dan data entry. Tipe Input
Eksternal
Pada tipe ini pemasukan data berasal dari luar organisasi.  Contoh : faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi.
Internal  Analisis dan Perancangan Sistem                                                                       
Pada tipe ini pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan system.  Contoh : faktur penjualan, order penjualan.
Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Input adalah :
  • Tipe input
  • Fleksibel format
  • Kecepatan
  • Akurat
  • Metode verifikasi
  • Mudah dikoreksi
  • Keamanan
  • Mudah digunakan
  • Kompatibel dengan sistem yang lain
  • Biaya yang ekonomis


Langkah-langkah Perancangan Input Secara Umum :
  1. Menentukan kebutuhan Input dari sistem yang baru
  2. Input yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat
  3. Menentukan parameter dari Input


Alat Input direct entry :
MICR, OCR, OMR, DIGITIZER, IMAGE SCANNER, POS DEVICE, ATM, MOUSE, VOICE RECOGNITION.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar